Skip to main content

Di Pondok (Anton Chekhov)


“Saya cinta kamu. Kamu adalah hidupku, menyenangkan – cukup! Saya tidak bisa melamun lebih lama. Maukah kamu hari ini jam 8 malam di besedka*. Saya tidak menulis nama, tapi saya masih muda dan cantik, apa lagi yang kurang?”

Danchik* Pavel Ivanovich, sudah berkeluarga dan selalu berpikir positif, dengan rasa kaget dia membaca surat tersebut. “Saya sudah menikah, tiba-tiba ada surat yang sangat aneh dan gila seperti ini. Siapa yang menulis ini?”


Sudah 8 tahun kehidupan berkeluarga Pavel Ivanovich lupa rasa yang hangat, dan tidak pernah menerima surat apapun, itu sebabnya surat itu sangat berharga bagi dirinya. Selang satu jam, sambil berbaring di sofa, dia berpikir “Saya sudah bukan anak kecil dan tidak akan pergi ke pertemuan bodoh itu, tapi ini sangat menarik, siapa yang menulis surat itu?”

Menjawab pertanyaan tersebut tidak mudah, karena di daerah pinggir kota ini tidak ada perempuan lain yang dia kenal, kecuali istrinya. Tiba-tiba ia teringat bahwa kemarin atau kemarin lusa, ketika berjalan di kebun, dia sesekali melihat blondika* muda dengan gaun biru. “Dia?” – pikir Pavel Ivanovich.

Selama makan siang dia melihat istrinya dan berpikir:

“Dia tulis bahwa dia masih muda. Berarti belum tua. Jika bicara benar, maka aku tidak begitu tua dan jelek. Orang lain masih bisa jatuh cinta padaku – istri saya saja masih cinta padaku!”

- Apa yang kamu pikirkan? – tanya istri

- Kepalaku sakit, - jawab Pavel Ivanovich.

Setelah makan siang, sambil istirahat di bangku, dia berpikir “tapi dia menunggu jika saya datang. Mungkinkah saya pergi? Semua sangat menarik”.

Dan dia mulai menyiapkan baju.

- Mau kemana? – tanya istrinya, terlihat bahwa dia menggunakan kemeja bersih dan dasi baru.

- Mau jalan-jalan sebentar. Kepala sakit.

Pada jam 8 malam, dia keluar dari rumah. Di ujung jalan terlihat besedka tua. Hatinya tiba-tiba berdebar kencang.

Tapi, ketika tiba di besedka, dia melihat seorang pria. Itu Mitya*, seorang mahasiswa, adik istrinya yang tinggal bersama di Dacha.

Dua menit mereka terdiam.
- Maaf Pavel Ivanovich – Mitya memulai, - tapi saya meminta ada untuk pergi. Saya mau memikirkan disertasi saya,dan anda mengganggu saya.

- Kamu saja yang pergi kemana ke jalan yang gelap, - jawab Pavel Ivanovich. – di udara segar lebih mudah untuk berpikir. Dan saya ingin tidur di kursi itu, disini tidka begitu panas.

- Disertasi lebih penting, - kata Mitya.

Keheningan muncul kembali. Pavel Ivanovich kembali mulai berbicara:

- Sekali dalam seumur hidup saya minta kamu pergi!.

Mitya tidak pergi
- Dengar baik-baik Mitya, saya minta untuk terakhir kali.

Mitya dengan tenang menjawab:
-Saya sudah bilang, tidak pergi, berarti saya tidak pergi.

Pada saat itu di jalan masuk ke besedka mereka melihat wajah wanita yang dengan mudah ditebak.

Tidak lama menunggu, Pavel Ivanovich berdiri dan berkata pada Mitya:


- Sudah berakhir di antara kita.

- Saya sangat senang, - kata Mitya, sambil berdiri – anda tahu, apa yang ada lakukan untuk saya, saya tidak pernah meminta anda.

Selama makan malam mereka diam melihat piring. Mereka tidak melihat satu sama lain. Istri Pavel Ivanovich tersenyum.

- Surat apa yang kamu terima pagi ini? – tanya dia

- Tidak ada, - jawab Pavel Ivanovich.

- Bohong. Saya tahu kalau kamu terima. Itu surat saya yang tulis. Jujur, saya harus membersihkan semua lantai di rumah, tapi bagaimana menemukan cara mengeluarkan kamu dari rumah? Hanya dengan cara itu.Dan juga supaya kamu tidak bosan, saya juga menulis surat itu untuk Mitya. Mitya kamu tadi di besedka juga?

Mitya tersenyum dan berhenti melihat rivalnya dengan kebencian.

============================================================

*Dacha, pondok kecil

*Danchik, orang yang tinggal di pondok

*Mitya, Dmitrii, nama panggilan

*Blondinka, wanita berambut pirang
*Besedka, ruang kecil untuk bercengkrama

Comments

Popular posts from this blog

Preposisi “в” dan “на” untuk Menunjukkan Tempat

Pada kesempatan ini saya mau sedikit share tentang penggunaan kata depan atau preposisi untuk menunjukkan tempat. Ada banyak preposisi dalam bahasa Rusia, namun pada artikel ini akan difokuskan untuk membahas “в” dan “на” untuk menjawab pertanyaan “ где ?” (dimana). Dalam bahasa Indonesia sendiri “в” dan “на” bisa diartikan dengan “di” atau “pada saat”, dsb. Namun ada beberapa situasi dasar, bagaimana menggunakan preposisi “в” dan “на”.

Galeri Foto Presentasi Pesawat Tempur MiG-35

MiG - 35      Foto: Marina Lystseva / TASS Di Lukhovitsy, kota pinggiran Moskow berlangung pertunjukan internasional pesawat temput terbaru berkemampuan multi fungsi MiG-35, yang uji terbangnya dimulai pada bulan januari. Pesawat ini akan melengkapi kekuatan armada udara Rusia.

Top 5 Russian Films tentang PD II

1. “The Cranes Are Flying” (1957) karya Mikhail Kalatozov Film yang mempunyai judul asli Летят журавли (baca: Letyat zhuravli) ini diproduksi pada tahun 1975. Film tersebut dipilih oleh kritikus film Rusia sebagai film terbaik pada peringatan 50 tahun pertama industri film Rusia. Film ini mengalahkan film-film klasik bertema PD II lainnya seperti "Ballad of a Soldier" (1959) karya Grigorii Chukhrai, "Fate of a Man" (1959)-nya Fedor Bondarchuk, dan "Ivan’s Childhood" (1962) karya Andrei Tarkovsky. Plot Veronica dan Boris berjalan di jalan-jalan Moskow, mereka saling mencintai satu sama lain. Veronica tertawa, karena mereka bahagia bersama pagi ini. Mereka melihat beberapa burung bangau terbang di langit. Ketika tiba di rumah Veronica ,mereka berbicara tentang sebuah pertemuan di tepi sungai. Dan PD II meletus di Moskow. Boris bekerja di pabrik dan ia tidak punya waktu untuk berbicara dengan Veronica, dan situasi sulitpun memaksa dirinya harus