Skip to main content

Mengenal Chekhov Sebagai Dokter

Banyak yang sudah mengenal Anton Chekhov sebagai penulis cerpen dan sebagai dramatur. Akan tetapi tidak banyak dari kita bagaimana kehidupan Anton Chekhov sebagai dokter dan apa saja yang telah dilakukannya dalam hidup.


Anton adalah anak ketiga di keluarga Pavel Chekov. Dia lahir di kota Taganrog di selatan Rusia. Orang tuanya adalah penjual (bisa dikatakan pengusaha) kecil, dan kakeknya adalah petani miskin. Pada tahun 1879 Anton Chekhov masuk di fakultas kesehatan universitas Moskow dan selang 5 tahun dia menerima ijazah dokter. Pada tahun itu juga dia mencetak cerita-cerita pertama humornya.


Saat ini Anton Pavlovich Chekhov merupakan penulis terkenal di penjuru dunia, buku-bukunya ada di setiap perpustakaan. Akan tetapi jika dia tidak menjadi penulis besar, dia juga akan diingat sebagai orang yang besar pula.

Bagaimana bisa berpendapat seperti itu? Bagi sebagian besar orang Rusia, Chekhov adalah panutan bagi orang lain, yang mengerjakan semua sendiri untuk dirinya. Salah satu karakternya adalah pekerja keras. Chekhov sanggup bekerja seperti sebuah pabrik. Sewaktu muda dia menulis hampir setiap hari 10 cerita. Jika cerita-cerita tersebut dikarang oleh menulis lain, bahkan penulis bagus pun, pasti membutuhkan setengah tahun untuk menulisnya. Chekhov sangat mahir dan mudah menulis. Pada tahun-tahun pertama tinggal di Moskow dia berkenalan dengan orang banyak, bisa dikatakan dengan seluruh lapisan masyarakat Moskow (dengan para petugas, pendeta, artis, pegawai pemerintahan, penulis, seniman, dan mereka semua menjadi tokoh dalam karya-karyanya. Sulit dipercaya jika seseorang mampu mengingat dan menggambarkan wajah, gestur, senyuman, pakaian mereka, sanggup menceritakan tentang kesusahan dan kesenangan mereka. Jika orang-orang itu (polisi, juru masak, pengusaha, petani, tentara, pemadam kebakaran – keluar tiba-tiba ke jalan kota Moskow, mereka mengingat lapang kota yang paling besar. Dan jika Chekhov tidak tertarik riwayat-riwayat orang lain, berbicara dengan ratusan atau ribusan orang, dia tidak akan menulis cerita-cerita tahun 80-90 an, certia yang dapat mempelajari kehidupan asli rusia akhir abad 19.

Akan tetapi Chekhov tidak hanya bekerja sebagai penulis. Dia banyak merawat para petani sekiitar Moskow tanpa bayar, menerima ribuan orang sakit, dan juga dia memberikan mereka obat, dia merupakan satu-satunya dokter di 25 desa pada saat wabah penyakit kolera, dia membantu orang-orang lapar, membuka 4 sekolah di desa, membuka perpustakaan di Taganrog (kota kelahiran), menanam hutan dan dua kebun yang besar. Itu lebih dari cukup bagi satu orang.

Satu lagi karakter dia adalah suka berteman, ramah. Dia sangat lucu dengan orang-orang. Walaupun proses hidupnya sangat sulit, dan harus membantu orang tua, kakak-kakaknya, dia selalu menerima orang-orang untuk tinggal bersamanya, orang-orang yang diobatinya. Rumahnya di desa Melikhovo sekitar Moskow, sudah seperti hotel. Di sana berminggu-minggu tinggal para penulis tinggal, dokter-dokter sekitar, para teman, para temannya teman, kerabat jauh dan dekat, yang diundang dan yang tidak diundang. Walaupun para tamu tersebut terkadang mengganggu Chekhov bekerja, dia senang melihat orang-orang ada di rumahnya. Rasa kemanusiaan itu tetap dijaganya sampai akhir hayat. Walaupun dia sakit keras, dia tidak pernah lelah karena para tamu. Chekhov, perawakanya tinggi dengan mata coklat terang yang ramah, mempunyai tenaga untuk hidup yang sangat besar. Kecerian selalu terpancar dari dirinya, tapi dalam kesedihan juga dapat langsung dirasakan oleh orang di sekitarnya.

Ketika di teater dinyanyikan lagu Chekhov, para aktor, aktris, dan penonton menangis. Pada akhir karya-karya Chekhov tidak ada senyum ceria, di sana hanya ada kesakitan dan kemurungan. Chekhov ingin agar orang-orang menghargai dirinya sendiri dan orang lain. Dia tidak pernah mempermalukan dirinya dan orang lain, itu merupakan jiwa orang yang bebas. Mudah bergaul, mendoakan hal baik ke orang lain. Chekhov bagi dirinya adalah seorang kritikus; dia tidak suka pujian untuk dirinya, hidupnya dalah sebuah buku tentang murah hati. Namun dari mana kemurahhatian, kelemahlambutan ke orang lain tapi ketegasan bagi diri sendiri tersebut datang? Chekhov lahir di keluarga sederhana di kota sederhana, dimana orang bisa iri, malas, benci, dan berbohong? Rasa kemanusiaan yang baik didapatnya dari kerja keras atas dirinya sendiri. Dia sendiri yang ingin berubah, membersihkan jiwa, dan dia sanggup melakukan hal tersebut. Karakternya yandeadline, jika tahu tentang hal tersebut, maka kita mengetahui tokoh dengan kemauan yang keras. Chekhov adalah rasa kemanusiaa rusia yang sebenarnya, yang mengambil tangung jawab untuk orang lain dan dirinya, senang dan susah bersama. Dia adalah orang yang memiliki semua (semua keindahan, baik wajah, pakaian, hati dan pikiran).

Karakter dirinya yang paling penting adalah tidak pantang menyerah. Kita tidak mengetahui tentang Chekhov secara mendalam, jika hanya membaca surat-suratnya. Walaupun dirinya sakit keras, dia menulis syair terakhirnya setiap dua baris sehari, dan bahkan terkadang seminggu penuh dia tidak bisa menulis apapun, hanya melihat halaman kosong dari kejauhan, seperti dia menyelesaikannya sesuai keinginannya.

(kutipan tulisan Korney Ivanovich Chukovski mengenai A.P Chekhov) 


Comments

Popular posts from this blog

Preposisi “в” dan “на” untuk Menunjukkan Tempat

Pada kesempatan ini saya mau sedikit share tentang penggunaan kata depan atau preposisi untuk menunjukkan tempat. Ada banyak preposisi dalam bahasa Rusia, namun pada artikel ini akan difokuskan untuk membahas “в” dan “на” untuk menjawab pertanyaan “ где ?” (dimana). Dalam bahasa Indonesia sendiri “в” dan “на” bisa diartikan dengan “di” atau “pada saat”, dsb. Namun ada beberapa situasi dasar, bagaimana menggunakan preposisi “в” dan “на”.

Galeri Foto Presentasi Pesawat Tempur MiG-35

MiG - 35      Foto: Marina Lystseva / TASS Di Lukhovitsy, kota pinggiran Moskow berlangung pertunjukan internasional pesawat temput terbaru berkemampuan multi fungsi MiG-35, yang uji terbangnya dimulai pada bulan januari. Pesawat ini akan melengkapi kekuatan armada udara Rusia.

Top 5 Russian Films tentang PD II

1. “The Cranes Are Flying” (1957) karya Mikhail Kalatozov Film yang mempunyai judul asli Летят журавли (baca: Letyat zhuravli) ini diproduksi pada tahun 1975. Film tersebut dipilih oleh kritikus film Rusia sebagai film terbaik pada peringatan 50 tahun pertama industri film Rusia. Film ini mengalahkan film-film klasik bertema PD II lainnya seperti "Ballad of a Soldier" (1959) karya Grigorii Chukhrai, "Fate of a Man" (1959)-nya Fedor Bondarchuk, dan "Ivan’s Childhood" (1962) karya Andrei Tarkovsky. Plot Veronica dan Boris berjalan di jalan-jalan Moskow, mereka saling mencintai satu sama lain. Veronica tertawa, karena mereka bahagia bersama pagi ini. Mereka melihat beberapa burung bangau terbang di langit. Ketika tiba di rumah Veronica ,mereka berbicara tentang sebuah pertemuan di tepi sungai. Dan PD II meletus di Moskow. Boris bekerja di pabrik dan ia tidak punya waktu untuk berbicara dengan Veronica, dan situasi sulitpun memaksa dirinya harus