Putin saat menghadiahi lukisan pada Medvedev foto RIA novosti - Aleksei Druzhinin |
Presiden Rusia Vladimir Putin dan
Perdana Menteri Dmitrii Medvedev mengunjungi Krimea. Dari udara dan dari bawah
pembangunan jembatan Krimea terlihat tidak hanya besar, tapi juga fantastis. Sebelumnya
belum ada pembangunan seperti ini di Rusia. Sudah ratusan pilar sudah
tertancap, tiang-tiang panca dipasang ke dasar laut jauh dari tepi pantai.
Untuk pengerjaan ini, dibangun jembatan
sementara sejauh 19 kilometer. Jembatan tersebut digunaka untuk mobilits
pekerjan dan alat-alat yang dibutuhkan. Situasi pengerjaan yang begitu
kompleks, tidak membuat pelayaran terganggu. Kapal-kapal besar seperti
tongkang, tanker, dan sebagainya dapat berlayar melewati pembangunan jembatan
tersebut satu per satu, dan situasi seperti itu akan berlangsung sampai pengerjaan
jembatan rampung. Sekarang sudah berlangsung pemasangan lengkungan sepanjang
220 meter.
Jembatan tersebut akan selesai dan
pengerjaan tersebut akan dimulai dalam waktu 2-3 bulan kedepan, walaupun akan bertemu
dengan masalah seperti ganasnya ombak laut, bahaya seisimik, dan kuatnya tiupan
angit laut.
Pihak perusahaan yang membangun
jembatan tersebut tidak menghiraukan sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat.
“Kami mulai membangun dalam periode sanksi, oleh sebab itu kami tidak memiliki
suatu kekurangan, kami tidak memiliki alasan untuk khawatir dalam pengerjaan
ini”, kata Arkady Rotenberg, Ketua direksi perusahaan dan konstuksi umum untuk
pengerjaan jembatan di Selat Kerch.
Sudah dua kali dalam setengah tahun ini
Presiden Vladimir Putin mengujunjungi proyek nasional ini. Bersama dengan
perdana menteri Dmitrii Medvedev dan pekerja juga membahas jalur baru yang akan
dibangun dari jembatan tersebut sampai kota Simferopol dan Sevastopol.
Semua harus sesuai, agar jembatan dan rute baru "Tauris"
bekerja secara bersamaan.
“Tanpa hal tersebut kita akan mendapatkan efek bottle neck (kemacetan parah), oleh sebab
itu jalan tol harus dibuat lebar”, keterangan Menteri Pertumbuhan Ekonomi
federasi Rusia Aleksey Ulyukaev.
“Di Krimea akan diterapkan program khusus. Contohnya, pembangunan
jalan merupakan salah satu dari program prioritas melalui pembahasan. Dalam anggaran
tahun depan dana yag dibutuhkan sudah tersedia”, penjelasan Menteri Keuangan
Federasi Rusia Anton Siluanov.
Tingginya mobilitas kendaraan dan kondisi jalan yang buruk di Krimea,
dibutuhkan perbaika jalan yang mendesak. Dalam penambahan jalan di semenanjung
Krimea dialokasikan 18 miliar rubel, yang Kepala pemerintahan Krimea beberapa
kali berjanji “mempelajari”, daripada menarik perhatian presiden secara
terpisah.
“Angka-angka untuk Krimea sangat besar. Kita harus berusaha
keras supaya penggunaannya berjalan dengan baik”, kata Kepala pemerintahan
Krimea Sergei Aksenov.
“Kita memiliki tugas bukan menggunakan uang, tapi membangun
jalan, seperti apa dan berapa jalan yang kita inginkan. Kita harus tahu berapa yang
dibutuhkan per kilometernya dalam kondisi seperti ini, dan dari hal tersebut
dihitung berapa yang harus dibangun”, Vladimir Putin menggarisbawahi.
Tidak ada cara lain untuk menahan arus pariwisata jika tidak
mengembangkan jenis transportasi lain. Putin terkejut bahwa dari Sochi ke
Krimea dan sebaliknya transportasi laut belum terorganisir.
“Mungkin, seseorang akan tertarik dengan perjalanan laut. Kerjakan
dan laporkan, dan pada tahun berikutnya kerjakan hal yang lain”, kata Putin
pada Komisi Kementerian Transportasi Federasi Rusia Maksim Sokolov.
Anggota parlemen tentu saja tidak hanya membahas Krimea, tapi
juuga perkembangan transportasi seluruh selatan Rusia, seperti pembangunan
bandara baru di Volgograd, modernisasi bandara di Anapa, pembangunan terminal
di Rostov on Don. Sampai distrik di wilayah selatan memiliki hampir 60% jalan
antar provinsi.
sumber vesti.ru
Comments
Post a Comment