Skip to main content

“Russkii” di Kehidupan Warga Suriah (Video)

sumber vesti.ru


Allepo dan penduduknya mencoba untuk hidup. Dulunya, sebelum perang di kota tersebut terdapat masyarakat keturunan rusia terbesar di Suriah, komunitas tersebut beranggotakan 7 ribu orang. Kebanyakan dari mereka datang ke Suriah pada masa Uni Soviet. Pada saat ini hanya ada 70 keluarga yang bertahan. Sebisa mungkin, mereka membantu satu sama lain.


Masyarakat keturunan rusia di Aleppo sebelum perang merupakan masyarakat paling besar di Suriah. Sekarang, ketika lingkungan sekitar hancur, dan setiap hari seperti hari terakhir, “Russkii” (bagaimana mereka memanggil penduduk keturunan rusia) setiap minggu mereka berkumpul bersama. Sekarang masyarakat keturunan rusia berkumpul di acara minum teh. Sebelum perang disini tinggal 7 ribu orang berbahasa Rusia. Sekarang hanya tinggal 300 orang. Itu sekitar 70 keluarga.

“Pertama-tama, kejadiam tersebut. Orang-orang datang. Kami semua berkumpul bersama. Lalu, itu sangat indah. Saya merasa, jika perang mundur ke latar belakang. Perang lebih dan lebih menyatukan kita. Siapa yang bertahan adalah orang-orang yang paling kuat dan setia kepada Suriah. Perang lebih menyatukan kita lagi, kami saling menelepon satu sama lain, menanyakan apa yang terjadi”, kata ketua komunitas rusia di Aleppo Natalia Trotskaya, dengan emosional.


Natalia pertama kali ke Suriah dengan dokumen resmi masa Uni Soviet 30 tahun yang lalu. Pada awalnya dia menolak pergi, namun dirinya dibujuk, dan begitulah ia bertemu dengan suaminya. Dari tahun 1991, dirinya menajdi warga negara Suriah.

Lain lagi bagi Abdula, warga Suriah, Rusia sudah menjadi kerabat keluarga.
Diana berumur satu tahun. Dia lahir ketika kota sudah diserang para militan. Suara ledakan menjadi penggati lagu tidurnya. “Dulu, ketika dia mendengar bagaimana suara tembakan peluru, selalu cemas, bahkan serin menangis. Kemudian dia sudah terbiasa. Sekarang ketikka malam hari ketika kegiatan perang berlangsung, dia tertidur dan benar-benar terganggu akan suara tersebut”, cerita penduduk Aleppo, Ekaterina Nikishina.

Raisa Lvovna tinggal di Aleppo sudah 40 tahun. Anak-anaknya tinggal diberbagai negara, dan mereka tinggal bersama suaminya. Orang-orang Suriah dulunya berhubungan baik dengan “Russkii”, namun semenjak pasukan udara khusus beroperasi di Suriah, Raisa Lvovna melihat di mata penduduk Suriah, Rusia menjadi simbol kedamaian yang tidak bisa dipungkiri. Oleh karena itu, warga Suriah menjadi lebih tenang.

“Orang-orang memberhentikan saya di jalan dan berkata: terimakasih Rusia. Jika bukan Rusia, mungkin Suriah sudah tidak ada”, Raisa Saltanova menceritakan tentang warga Suriah.

Ketika Raisa Lvovna mendengar panggilan-panggilan politik barat memisahkan posisi yang netral dengan yang tidak. dia berpendapat, agar politikus-politikus tersebut datang sendiri ke Aleppo, dan melihat semua dengan mata kepala mereka sendiri.

“Tercatat 120 kelompok dalam aliansi. Aliansi yang mana? Mereka memotong kepala, membunuh anak-anak, semuanya dicuri”, Raisa Saltanova marah. Raisa Lvovna tidak lari dari Aleppo walaupun dalam hari-hari yang berat. Dia ingat, bagaimana perang tersebut mulai.

Keturunan Rusia yang bertahan di Aleppo, seperti semua orang yang tinggal disana, hidup dalam kemiskinan. Siapa yang rumahnya hancur, uangnya benar-benar tidak cukup. Harga bahan makanan naik 10 kali lipat. Bantuan kemanusiaan dari Rusia bagi warga Suriah sangat dibutuhkan, tidak seperti keadaan lalu. Pusat perdamaian Rusia membawa semua pihak yang bertikai, tentang apa yang diminta. Obat-obatan, sepatu, bahan makanan, selimut dan jas hujan, dan berat itu semua sekitar 3 ton, agar mereka bisa bertahan di musin dingin ini.


sumber vesti.ru

=================================================================

BACA JUGA






Comments

Popular posts from this blog

Preposisi “в” dan “на” untuk Menunjukkan Tempat

Pada kesempatan ini saya mau sedikit share tentang penggunaan kata depan atau preposisi untuk menunjukkan tempat. Ada banyak preposisi dalam bahasa Rusia, namun pada artikel ini akan difokuskan untuk membahas “в” dan “на” untuk menjawab pertanyaan “ где ?” (dimana). Dalam bahasa Indonesia sendiri “в” dan “на” bisa diartikan dengan “di” atau “pada saat”, dsb. Namun ada beberapa situasi dasar, bagaimana menggunakan preposisi “в” dan “на”.

Galeri Foto Presentasi Pesawat Tempur MiG-35

MiG - 35      Foto: Marina Lystseva / TASS Di Lukhovitsy, kota pinggiran Moskow berlangung pertunjukan internasional pesawat temput terbaru berkemampuan multi fungsi MiG-35, yang uji terbangnya dimulai pada bulan januari. Pesawat ini akan melengkapi kekuatan armada udara Rusia.

Top 5 Russian Films tentang PD II

1. “The Cranes Are Flying” (1957) karya Mikhail Kalatozov Film yang mempunyai judul asli Летят журавли (baca: Letyat zhuravli) ini diproduksi pada tahun 1975. Film tersebut dipilih oleh kritikus film Rusia sebagai film terbaik pada peringatan 50 tahun pertama industri film Rusia. Film ini mengalahkan film-film klasik bertema PD II lainnya seperti "Ballad of a Soldier" (1959) karya Grigorii Chukhrai, "Fate of a Man" (1959)-nya Fedor Bondarchuk, dan "Ivan’s Childhood" (1962) karya Andrei Tarkovsky. Plot Veronica dan Boris berjalan di jalan-jalan Moskow, mereka saling mencintai satu sama lain. Veronica tertawa, karena mereka bahagia bersama pagi ini. Mereka melihat beberapa burung bangau terbang di langit. Ketika tiba di rumah Veronica ,mereka berbicara tentang sebuah pertemuan di tepi sungai. Dan PD II meletus di Moskow. Boris bekerja di pabrik dan ia tidak punya waktu untuk berbicara dengan Veronica, dan situasi sulitpun memaksa dirinya harus