Skip to main content

Ahli Cambridge: Rusia Mampu Menjamin Stabilitas Eropa, Bukan Amerika Serikat

Seorang ahli dari Cambridge memberikan pandangannya terhadap gaya politik yang dicanangkan oleh presiden terpilih Amerika Serikat, Donal Trump. Dia melihat bahwa ada pergeseran yang terjadi, dan pergeseran tersebut berdampak pada kebijakan politik luar negeri Amerika Serikat.

Tentang Tatanan Dunia Baru


Kepribadian presiden baru AS meninggalkan ruang yang sedikit untuk prediksi yang terpercaya. Dia tidak memilliki perasaan dari nilai politik, dampak dari pernyataan dan solusinya. Trump secara cepat bereaksi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi dengan akun pribadinya di twitter, dan berbicara hal-hal yang tidak terbayangkan bagi politikus lain, dimana “mereka lebih suka mati, daripada melakukan hal tersebut”. Akan tetapi satu yang pasti: selama dekade politik AS membuat suatu pihak senang dan pihak lain tidak, tapi negara-negara bagian bertidak sebagai faktor utama. Sekarang negara menunjukan wajah baru baik secara langsung maupun dalam kiasan.

Di eropa telah dilakukan sebuah kesalahan yang besar, mendukung Clinton. Dulu Washington bertindak untuk Uni Eropa yang kuat dan solid, yang memunculkan dirinya sebagai pembawa sistem perdagangan dan politik liberal dunia. Akan tetapi, saat ini Eropa sedang terkejut, terutama karena tindakan ketidakpedulian Trump terhadap kelanjutan nasib Uni Eropa, terhadap situasi apakah Uni Eropa akan benar-benar runtuh atau bersatu.

Dua minggu yang lalu Rusia merupakan musuh nomor satu bagi AS. Akan tetapi sekarang Iran disebut sebagai pemerintah teroris, dan ancaman global kepentingan Amerika adalah keamanan, pertahanan, perdagangan, dan dalam bidang “soft power” adalah Tiongkok. Donald Trump menunjukakan bahwa siap berjalan lebih jauh “perang dagang” dengan para pihak Tiongkok, yang memperlihatkan formula “Satu Tiongkok” (keterlibatan Taiwan), yang terletak dalam dasar hubungan AS dan Tiongkok sejak 1992.


Tentang hubungan Trump terhadap Putin


Politik Trump dalam hubungannya dengan Putin, menjadi ancaman paling kontroversial bagi pendirian Amerika.

Trump mengagumi dan menghargai orang-orang seperti Vladimir Putin. Dia melihat orang kuat, yang usaha sendiri, Trump menganggap dirinya seperti itu. Selain itu, dalam logika bisnis, yang dekat dengan presiden baru AS, dia lebih mirip “direktur” yang kuat, yang mengontrol situasi dalam “perusahaan”nya.

Trump mengatakan bahwa dirinya tidak ingin lagi berurusan dengan perubahan rezim, ikut campur tangan dalam urusan negara lain dan mempromosikan demokrasi di dunia. Dia tidak terobsesi dengan ide tersebut, seperti para pemimpin Amerika sebelumnya. Tidak perlu menganggap bahwa intervensi AS di Irak dan negara-negara lainnya dilakukan atas dasar pertimbangan ekonomi, mencari minyak dan lain-lain. intervensi-intervensi tersebut memiliki muatan ideologi yang kuat. Sekarang Trump bisa mengerti kekhawatiran Moskow yang berhubungan dengan perluasan NATO dan pengaruh eksternal dalam ruang pasca Soviet.

Tentang kemungkinan kompromi antara Rusia dan AS


Moskow bisa saja menerima permintaan, setidaknya tidak ikut campur dalam proses masa depan antara AS dan Tiongkok. Dalam hubungan dengan Iran ada harapan, bahwa klaim AS terhadap negara tersebut tidak akan menjadi lebih maksimal. Bisa menjadi dasar konsensus, fakta bahwa tidak seorangpun di dunia, termasuk Rusia, tidak tertarik pada kemunculan Iran memiliki senjata nuklir.

Eropa sedang masuk pada periode ketidakstabilan yang serius, dalam bidang ekonomi dan politik. Uni Eropa akan berubah secara drastis, pada pemerintahan baru AS sampai Eropa urusannya akan lebih sedikit, tetapi pada Rusia akan muncul peluang yang tidak biasa. Jika negara itu tidak bisa menghilangkan kepanikan di Polandia, negara-negara Baltik, dimana kegiatan-kegiatan tersebut akan dianggap sebagai kegiatan agresi Moskow. Akan tetapi jika mampu memperbaiki hubungan dengan negara-negara besar Eropa, yang beberapa dari mereka sudah dekat, maka Rusia bisa diharapkan mengambil peran penjamin stabilitas di Eropa, bukan Amerika Serikat.

sumber aif.ru

==========================

BACA JUGA




Comments

Popular posts from this blog

Preposisi “в” dan “на” untuk Menunjukkan Tempat

Pada kesempatan ini saya mau sedikit share tentang penggunaan kata depan atau preposisi untuk menunjukkan tempat. Ada banyak preposisi dalam bahasa Rusia, namun pada artikel ini akan difokuskan untuk membahas “в” dan “на” untuk menjawab pertanyaan “ где ?” (dimana). Dalam bahasa Indonesia sendiri “в” dan “на” bisa diartikan dengan “di” atau “pada saat”, dsb. Namun ada beberapa situasi dasar, bagaimana menggunakan preposisi “в” dan “на”.

Galeri Foto Presentasi Pesawat Tempur MiG-35

MiG - 35      Foto: Marina Lystseva / TASS Di Lukhovitsy, kota pinggiran Moskow berlangung pertunjukan internasional pesawat temput terbaru berkemampuan multi fungsi MiG-35, yang uji terbangnya dimulai pada bulan januari. Pesawat ini akan melengkapi kekuatan armada udara Rusia.

Mau Jadi Warga Negara Federasi Rusia? Ini Syaratnya

gambar: ria.ru Ingin menjadi warga negara Federasi Rusia? Bisa, namun anda harus memenuhi syatat-sarat yang telah ditentukan oleh pemerintah Rusia. Untuk syaratnya bisa dibaca berikut ini. Sesuai dengan isi hokum federasi Rusia tentang “Kewarganegaraan Federasi Rusia” yang berlaku dari 31 Mei 2002, penerimaan warga negara asing dan individual tanpa status warga Negara dapat dilaksanakan dalam tahapan umum (pasal 13) atau tahapan yang disederhanakan (pasal 14). seseorang dapat mengklaim dalam penerimaan kewarganegaraan, jika : 1. Dalam prosedur yang disederhanakan - Merupakan individu yang tidak memiliki kemampuan untuk bekerja (cacat, lansia, dsb) dan memiliki anak seorang warga negara Rusia sudah dewasa secara hukum yang memiliki kemampuan bekerja. - Berinvestasi dalam ekonomi Federasi Rusia tidak kurang dari 10 juta rubel. - Menikah dengan warga negara rusia tidak kurang dari 3 tahun. - Veteran perang dunia II -